Rabu, 07 September 2016

Sustainability and Population Growth

Hi readers!
Masih membahas topik sustainability post ini akan berisi mengenai pengaruh manusia terhadap lingkungan. Post sebelumnya sudah membahas sedikit mengenai bagaimana manusia memegang peran dan pengaruh terhadap kondisi lingkungan. Cara manusia dalam melakukan segala sesuatu dalam kehidupannya ternyata dapat membawa pengaruh baik maupun buruk terhadap lingkungan. Pertumbuhan populasi manusia yang meningkat pesat semenjak abad 20 diyakini sebagai akar dari segala permasalahan lingkungan. 

Nah ternyata faktor - faktor manusia yang dapat mempengaruhi lingkungan ada bermacam - macam, selain jumlah populasi manusia ada pula faktor teknologi dan daya konsumsi masyarakat. Lalu apakah mungkin dampak faktor manusia terhadap lingkungan diukur? Jawabannya bisa! 

Terdapat sebuah formula yang dinamakan IPAT atau biasa disebut I = PAT atau I = P x A x T . Formula ini pertama kali dikembangkan oleh dua orang ilmuwan yakni Ehrlich dan Holdren pada awal tahun 1970an sebagai cara untuk mengukur dampak manusia terhadap lingkungan. Formula ini sendiri menggambarkan (I) sebagai Impact atau dampak yang dihasilkan oleh tiga faktor, yaitu: (P) sebagai Population atau jumlah populasi manusia, (A) sebagai Affluence atau daya konsumsi manusia, dan (T) sebagai Technology.

Namun sayangnya formula IPAT dianggap kurang efektif dalam memprediksi dampak manusia bagi lingkungan di masa depan. Hal ini disebabkan karena pada formula IPAT, ketiga faktor dianggap sebagai faktor yang independen dan tidak saling mempengaruhi. Padahal pada kenyataannya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Misalnya saja peningkatan populasi manusia dapat mendorong perkembangan teknologi transportasi, pakan, penerangan, dan sebagainya.  Sehingga dengan demikian IPAT dianggap efektif untuk digunakan dalam mengukur dampak manusia terhadap lingkungan di masa lampau / yang sudah terjadi. Sementara efek atau dampak yang ditimbulkan dari pertumbuhan populasi manusia di masa depan tidak dapat diketahui. 

Selain itu, formula IPAT menggambarkan populasi dan daya konsumsi manusia sebagai hal yang tidak baik. Padahal dalam kenyataannya hal tersebut juga tidak selalu benar. Pertumbuhan populasi menggambarkan bahwa ada lebih banyak manusia yang menikmati kehidupannya. Semakin manusia menikmati kehidupannya maka akan berpengaruh terhadap daya konsumsinya. Sehingga peningkatan daya konsumsi sebenarnya juga menjadi hal yang baik. Hal ini ditunjukkan dalam berbagai hal misalnya pada peta GDP yang menggambarkan bahwa daya konsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pendidikan, hak asasi manusia, kesejahteraan, dan bahkan kebahagiaan suatu negara. To put it simply, masyarakat yang memiliki daya konsumsi tinggi pasti lah masyarakat yang memiliki akses pendidikan yang baik, memiliki kesejahteraan yang baik, dan hak asasinya terjamin. Hal itu menunjukkan bahwa memang sebenarnya daya konsumsi yang tinggi tidak selalu berarti hal yang buruk. Lebih lanjut, daya konsumsi tidak selalu menggambarkan hal yang sama. Misalnya dengan perkembangan jaman maka jika saat ini kita menggunakan electronic book , maka kita mengkonsumsi buku yang memiliki dampak lingkungan lebih rendah daripada buku fisik yang dulu kita beli ketika masih SD. 

Maka kesimpulannya adalah meskipun formula IPAT merupakan sebuah ide yang berguna dan mewujudkan banyak ide pemikiran kita, namun formula ini kurang dapat memprediksi dampak manusia bagi lingkungan di masa depan. 



1 komentar:

  1. Betway Casino: 100% Welcome Bonus up to C$500
    Betway sbobet ทางเข้า Casino has the same betway login gaming experience as one of the many online casinos on the market. This casino 카지노 is well-known to players across the globe

    BalasHapus