Rabu, 26 Oktober 2016

Bedah Artikel: Extending the geopolitical supply risk indicator: Application of life cycle sustainability assessment to the petrochemical supply chain of polyacrylonitrile-based carbon fiber.

Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk menguraikan aspek metodologis yang mengintegrasikan konsep kekritisan (criticality) dengan LCA untuk mengatasi dampak dari penggunaan sumber daya alam.

Artikel ini memperluas ruang lingkup praktek LCA saat ini dari yang digunakan hanya sebagai alat penilaian dampak lingkungan untuk memasukkan aspek-aspek lain seperti komponen geopolitik dan sosial di samping aspek geologi untuk memperluas ke konteks LCSA. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi rantai pasok dan memberikan penilaian risiko berdasarkan aspek geopolitik.

Batasan dari metode yang digunakan pada artikel ini adalah belum adanya keterkaitan yang jelas dengan LCA. Pada umumnya dampak lingkungan pada LCA dihitung per functional unit yang dicantumkan dalam goal dan scope definition. Namun dalam artikel ini, faktor risiko geopolitik yang digunakan hanya menghasilkan nilai risiko antar sumber daya yang bersifat relatif dan belum sepenuhnya dikaitkan dengan functional unit. Sehingga pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk menjabarkan nilai risiko yang dapat menggambarkan nilai masing-masing sumber daya yang dihitung berdasarkan functional unit.

Discussion: fokus utama artikel ini adalah untuk menilai aspek geopolitik sebagai aspek yang berpotensi mengganggu keberlanjutan pasokan sumber daya dalam jangka pendek. Namun, sebagian orang berpendapat bahwa seharusnya aspek sosio-ekonomi seperti aspek geopolitik seharusnya dianalisis menggunakan alat lain selain LCA. Sebab LCA dirancang untuk menilai dampak potensial suatu produk pada lingkungan per functional unit secara ‘snapshot’. Sehingga sangat sulit untuk menilai dampak dari aspek sosio-ekonomi yang seringkali berubah tergantung kondisi ekonomi dan sosial yang berubah-ubah. Satu solusi yang disebutkan dalam artikel ini ialah mengintegrasikan keduanya bukan menggunakan LCA melainkan LCSA.

Artikel ini menggunakan metodologi integrasi yang dibuat oleh Gemechu. Namun yang membedakan adalah artikel ini memasukkan variabel produksi dalam negeri dan rantai pasok multi-stage dalam perhitungan sehingga model yang dihasilkan akan lebih realistis.

Hasil penilaian pada artikel ini dapat mengidentifikasi risiko perdagangan pada sumber daya tertentu yang dibuat berdasarkan data impor dan faktor risikonya. Hasil penilaian ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi sumber potensial dan dapat menjadi informasi berguna bagi perumusan strategi manajemen lingkungan dan manajemen rantai pasok. Pengaplikasian hasil penilaian ini memerlukan pemahaman terhadap sistem rantai pasok secara utuh, komoditas pasar secara global, sumber data, dan penilaian dampak (life cycle impact assessment). Berdasarkan hal ini maka hasil penilaian jurnal ini dapat memetakan kontribusi risiko pada semua negara yang menjadi mitra perdagangan sehingga harapannya suatu industri dapat memilih mana mitra perdagangan yang lebih stabil dibanding yang lain sehingga risiko yang diakibatkan oleh faktor geopolitik dapat dikurangi.

Conclusion: Artikel ini memperluas penilaian faktor risiko geopolitik untuk mengevaluasi negara-negara penghasil dan pengimpor bahan bakar fosil petroleum, propena, dan acrylonitrile. Perhitungan faktor risiko geopolitik diperluas dengan memasukkan variabel produksi dalam negeri dan rantai pasok multi-stage. Hasil dari penilaian ini adalah nilai faktor risiko pada masing-masing negara dan klasifikasi negara-negara tersebut menjadi 4 kategori. Hasil penilaian ini dapat diintegrasikan dengan LCSA sehingga dapat mengevaluasi dampak suatu produk berdasarkan aspek lingkungan dan sosial ekonomi per functional unit. Namun dalam artikel ini belum terdapat keterkaitan yang jelas dengan LCA karena nilai risiko yang dimunculkan belum dapat menggambarkan dampak suatu sumber daya terhadap lingkungan dan sosial ekonomi per satuan unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar